Daerah

Di Provinsi Banten, RSUD Kota Tangerang yang Miliki Fasilitas THT Terlengkap

79
×

Di Provinsi Banten, RSUD Kota Tangerang yang Miliki Fasilitas THT Terlengkap

Sebarkan artikel ini

NASIONALXPOS TV, KOTA TANGERANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, terus meningkatkan kualitas dan fasilitas yang dapat dirasakan masyarakat. Salah satunya pelayanan di Poli Telinga Hidung Tenggorokan (THT) dengan kepemilikan klinik Dengar atau Hearing Solution.

Dokter spesialis RSUD Kota Tangerang, dr. Hendrarto, Sp. THT-KL menyampaikan pelayanan THT serta alat bantu dengar di RSUD Kota Tangerang, telah bisa dinikmati masyarakat secara gratis dengan menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Dalam klinik ini, RSUD Kota Tangerang menghadirkan layanan Audiometri, BERA, OAE (Oto Akustik Emulsion), Endoskopi THT, Laringoskopi Serat Lentur, Alat Bantu Mendengar dan Audit Timpanometri

“Jadi kalau klinik pendengaran di RSUD Kota Tengerang ini jadi unggulan. Artinya unggulan sudah berjalan dan kelihatannya memang dirasakan oleh masyarakat. Dan itu terbukti bahwa banyak sekali yang sampai hari ini kita masih melakukan pemeriksaan. Ya.. cuma memang kapasitas kita tidak terlalu banyak, jadi paling sehari 3-4, kalau kita lihat, kita periksa kebanyakan sih bayi, “ujarnya.

Lebih lanjut dr. Hendrarto mengatakan kami sudah memiliki layanan klinik dengar atau Hearing Solution sejak Tahun 2021 dengan alat dan fasilitas yang lengkap, bahkan se-Provinsi Banten. Itu semua bisa dinikmati secara gratis menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.

“Pentingnya pemeriksaan sejak dini. Dimana bisa dilakukan sejak bayi baru lahir. Dengan tujuan agar dapat mendeteksi lebih awal jika terjadi masalah yang mempengaruhi tumbuh kembang anak seperti speech delay. Contohnya jadi tunarungu, kita tidak tahu kalau kita tidak periksa di sini dan itu kita periksa dengan pemeriksaan namanya OAE (Oto Akustik Emulsion), dan juga BERA (Brain Evoked Response Audiometry). Dan periksa pendengaran secara rutin, selama empat hingga enam bulan sekali, pemeriksaan bisa dilakukan di dokter spesialis THT.
“ucapnya.

Menurut dr. Hendrarto RSUD Kota Tangerang sudah sejalan dengan program nasional di Komite Nasional Gangguan Pendengaran dan Petulian. Kita usahakan tahun 2030 kita bebas dari gangguan tuli dan gangguan pendengaran. Jadi rumah sakit ini sudah sinergi dengan program nasional dan kita sudah mendahului se-Banten.

“Kita sudah mendahului dengan pemeriksaan ini. Padahal program ini sudah tahun 2015 secara nasional. Tapi kita sudah siapkan dan kita sudah banyak memberikan pemeriksaan terhadap bayi dan anak baru lahir. Tidak saja anak bayi lahir, tapi anak-anak tunarungu dicek lagi ke sini.
Dievaluasi lagi pendengarannya dan kita juga lakukan terapi bicara, “jelas Hendrarto.

Masih kata dr. Hendrarto selain pemeriksaan pendengaran, disediakan juga alat pendengaran, nanti alat itu dibagikan secara gratis untuk pasien yang mengalami gangguan atau bagaimana.

“Iya, sebetulnya kita bekerjasama dengan pihak luar, karena ini harus kita akui, kita belum bisa menyiapkan itu, karena memang teknologi ini, yang menyiapkan orang luar, dari pihak luar.
Tapi kita minta bantuan mereka, mereka sering mengadakan charity, jadi alat-alat bantuan yang sudah tidak dipakai oleh orang lain, nah disebarkan di sini. Jadi kita manfaatkan untuk orang lain yang membutuhkan, tapi ternyata tidak cukup, kebutuhannya banyak sekali, “ujarnya.

Diungkapkan dr. Hendrarto jadi bayi baru lahir, kita lihat bahwa di negara maju angka kekerapan terdiri 0,1 sampai 0,3%, kelahiran di Indonesia superdefisit case ada 0,1 persen, artinya diperkirakan bayi baru lahir tuli itu 5 ribu per tahun.

BACA JUGA :   Viral, YouTuber Cantik Korea Diajak ke Hotel sama Pejabat Kemenhub Saat Liburan

dr. Hendrarto mengimbau buat masyarakat secara umum khususnya remaja, kalau pakai headset volume dikurangi 60% jadi harus 40% dan satu hari hanya 60 menit karena telinga juga butuh istirahat. (Red)