Dilain pihak, saat dikonfirmasi kepala SMAN 1 Situbondo melalui wakil nya Hermawan, pihaknya mengaku membenarkan adanya penebangan pohon yang dibantu DLH Situbondo malah membuat lingkungan SMASA menjadi panas.
“Keluhannya anak memang panas. Apalagi iklim sekarang ini, cuaca yang ekstrim dikatakan ya itu memang panas,” terangnya.
Kendati demikian, menurut guru kesiswaan ini sebagian pemotongan kayu dilakukan sebab dapat membahayakan, selain itu, juga karena ada pelebaran lapangan. Namun ketika disinggung terkait tuntutan siswa-siswi yang menghendaki agar kepala SMAN 1 segera mundur dari jabatannya, pria asal Magetan ini mengaku tak ingin berkomentar.
“Saya tidak bisa komen masalah itu. Saya sebagai guru tidak bisa komentar, itu kita serahkan kepada mekanisme yang ada,” tuturnya.
Lebih lanjut perihal marching band, menariknya Hermawan sempat menyampaikan bahwa sekolah sudah berupaya mengadakan kembali kegiatan tersebut. Bahkan sebelumnya, pihak SMAN 1 pernah meminta bantuan itu kepada Bupati Situbondo.
“Sekolah sudah berusaha untuk mengadakan kembali, juga meminta bantuan kepada Bupati,” tegasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, awak media belum memperoleh keterangan Marta Mila Sugesti selaku kepala SMAN 1 Situbondo. Untuk itu, dalam waktu dekat awak media akan meminta klarifikasi terkait aksi kericuhan anak didiknya yang berupaya melengserkan jabatannya.
Pewarta: Agung Ch